BLOK 8 VERTICAL OUTPUT
Yoke horisontal berfungsi sebagai ‘pelukis’ elektron secara horisontal (kanan-kiri), bila tanpa pembelok vertikal, maka hanya terbentuk garis lurus horisontal/mendatar pada tengah layar. Blok vertikal output berfungsi untuk menguatkan sinyal vertikal dari IC jungle untuk diumpankan ke yoke vertikal. Yoke vertikal ini akan mengatur pembelokan elektron secara vertikal.
Persyaratan utama penguat vertikal harus mampu menguatkan sinyal gigi gergaji secara linear. IC-IC vertikal didesain khusus untuk tugas ini. Sebenarnya IC penguat vertikal tidak jauh berbeda dengan penguat/amplifier audio. Mulai dari cara kerja hingga sistem tegangan supplynya. Yang paling berbeda adalah bandwidth dari penguat itu sendiri, yaitu hanya sekitar 40 s/d 400Hz pada penguat vertikal.
Selain berfungsi sebagai penggerak yoke vertikal, blok ini juga mengeluarkan sinyal vertical pulse yang digunakan untuk sinkronisasi vertikal dan sinkronisasi OSD. V-Pulse umumnya diambil dari pin Pump-Out pada IC vertikal, meski tidak menutup kemungkinan untuk mengambil V-Pulse dari output atau dari input vertikal.
Dalam penggantian IC dengan tipe alternatif, yang penting diperhatikan adalah kemampuan arus output defleksi maksimal dan tegangan kerja maksimal. Sebagai contoh LA78040 dapat diganti secara pin-to-pin dengan STV9302A. pada penggunaan arus yang lebih tinggi, dapat diganti dengan LA78041 atau STV9328A atau seri-seri lain yang lebih aman (baca datasheet).
SKEMA DASAR BLOK OUTPUT VERTIKAL
Pada gambar yang atas, penguat diberi supply non simetris. Vertikal input diberi masukan sinyal vertikal (berbentuk gigi gergaji) dari IC jungle/osilator. Vertikal pulse umumnya menuju ic program untuk digunakan sebagai sinkronisasi vertikal (V-SYNC). Tegangan supply vertikal umumnya diambil dari sekunder FBT, pada beberapa jenis TV, misalnya sasis TV china, tegangan supply vertikal diambil dari output SMPS dengan melalui transistor swith terlebih dahulu.
Pada sistem tegangan non simetris, secara normalnya tegangan keluaran (TP3) akan setengah dari VCC (VDC). Masukan yang dipakai adalah pin Input negatif (INV), sedangkan pin input positifnya diset pada tegangan referensi stabil. Bila tegangan referensi (TP1) diset pada 2V (diset oleh R10 dan R11), maka supaya penguat dapat bekerja dengan normal tegangan pada pin inputnya (TP2) harus sama/sekitar 2V juga.
Dalam proses perbaikan, untuk memastikan normal tidaknya rangkaian vertikal output non simetris ini dengan cara melepas input (melepas R3), kemudian mengukur tegangan pada outputnya (TP3). Secara normal masing-masing harus terbaca TP1=0V, TP2=2V (atau bukan 0V, sembarang tegangan tergantung dari nilai-nilai komponen lain yang dipakai) dan TP3 akan setengah dari VCC. Dapat juga dengan cara tradisionil dengan menyentuh input dari vertikal dan akan terbaca simpangan tegangan pada outputnya.
Mengacu cara kerja sebuah amplifier (atau op-amp), bila TP1 ada tegangan dan TP2 tidak ada tegangan, maka TP3 akan 0V. Bila TP1 tidak ada tegangan dan TP2 ada tegangan, maka TP3 akan mendekati VCC. Terakhir, bila tegangan TP1 sama dengan tegangan pada TP2, maka tegangan pada TP3 akan separuh dari VCC (kondisi normal).
Dengan tipe IC yang sama, pada skema di atas diberi supply secara simetris (positif, 0/GND, negatif). Hampir semua IC penguat (op-amp) dapat disusun dengan tegangan non simetris atau dengan tegangan simetris, tidak terbatas pada penguat audio saja. Kelebihan dari sistem simetris ini adalah lebih ringkas, tetapi lebih kompleks dalam hal pemrosesan sinyal gigi gergajinya. Sebelum sinyal dikuatkan, sinyal vertikal harus diproses dan dipisahkan antara pulsa positif (VA) dan negatifnya (VB) terlebih dahulu oleh IC jungle/osilator baru dikuatkan oleh penguat vertikal.
Secara normalnya, output (TP3) akan terukur 0VDC (tapi akan terbaca sekitar VCC bila diukur dengan AC volt) dan tegangan TP1 sama dengan tegangan pada TP2. Bila TP1 ada tegangan, TP2 tidak ada tegangan, maka output akan terbaca tegangan positif (menunjuk nilai tertentu ke arah positif), begitu juga sebaliknya, menuju ke negatif bila TP2 ada tegangan dan TP1 tidak ada tegangan.
Ketidak simetrisan input dan tegangan supply dapat menyebabkan tidak linearnya penguat vertikal jenis simetris yang dapat terlihat jelas dari gambar yang berkerut atas atau berkerut bawah saja. Begitu juga jika yoke vertikal mengalami kerusakan (non simetris, misalnya salah satu sisinya berubah nilainya).
Bila penguat vertikal bersistem simetris digunakan untuk menguatkan sinyal vertikal dari IC jungle yang tidak dilengkapi dengan output simetris (misalnya TDA8841) maka rangkaian konverter harus diperlukan. Fungsi rangkaian konverter ini digunakan untuk mensimetriskan keluaran pulsa vertikal. Rangkaian dimaksud dapat ditemukan pada TV Polytron dan TV Sony. Umumnya menggunakan IC op-amp (JRC4558 atau yang lain) sebelum diumpankan ke penguat vertikal yang simetris.
-bersambung-BLOK 8 VERTICAL OUTPUT
KERUSAKAN-KERUSAKAN DAN TIPS-TIPS PERBAIKAN BLOK VERTIKAL OUTPUT
Yoke horisontal berfungsi sebagai ‘pelukis’ elektron secara horisontal (kanan-kiri), bila tanpa pembelok vertikal, maka hanya terbentuk garis lurus horisontal/mendatar pada tengah layar. Blok vertikal output berfungsi untuk menguatkan sinyal vertikal dari IC jungle untuk diumpankan ke yoke vertikal. Yoke vertikal ini akan mengatur pembelokan elektron secara vertikal.
Persyaratan utama penguat vertikal harus mampu menguatkan sinyal gigi gergaji secara linear. IC-IC vertikal didesain khusus untuk tugas ini. Sebenarnya IC penguat vertikal tidak jauh berbeda dengan penguat/amplifier audio. Mulai dari cara kerja hingga sistem tegangan supplynya. Yang paling berbeda adalah bandwidth dari penguat itu sendiri, yaitu hanya sekitar 40 s/d 400Hz pada penguat vertikal.
Selain berfungsi sebagai penggerak yoke vertikal, blok ini juga mengeluarkan sinyal vertical pulse yang digunakan untuk sinkronisasi vertikal dan sinkronisasi OSD. V-Pulse umumnya diambil dari pin Pump-Out pada IC vertikal, meski tidak menutup kemungkinan untuk mengambil V-Pulse dari output atau dari input vertikal.
Dalam penggantian IC dengan tipe alternatif, yang penting diperhatikan adalah kemampuan arus output defleksi maksimal dan tegangan kerja maksimal. Sebagai contoh LA78040 dapat diganti secara pin-to-pin dengan STV9302A. pada penggunaan arus yang lebih tinggi, dapat diganti dengan LA78041 atau STV9328A atau seri-seri lain yang lebih aman (baca datasheet).
SKEMA DASAR BLOK OUTPUT VERTIKAL
Pada gambar yang atas, penguat diberi supply non simetris. Vertikal input diberi masukan sinyal vertikal (berbentuk gigi gergaji) dari IC jungle/osilator. Vertikal pulse umumnya menuju ic program untuk digunakan sebagai sinkronisasi vertikal (V-SYNC). Tegangan supply vertikal umumnya diambil dari sekunder FBT, pada beberapa jenis TV, misalnya sasis TV china, tegangan supply vertikal diambil dari output SMPS dengan melalui transistor swith terlebih dahulu.
Pada sistem tegangan non simetris, secara normalnya tegangan keluaran (TP3) akan setengah dari VCC (VDC). Masukan yang dipakai adalah pin Input negatif (INV), sedangkan pin input positifnya diset pada tegangan referensi stabil. Bila tegangan referensi (TP1) diset pada 2V (diset oleh R10 dan R11), maka supaya penguat dapat bekerja dengan normal tegangan pada pin inputnya (TP2) harus sama/sekitar 2V juga.
Dalam proses perbaikan, untuk memastikan normal tidaknya rangkaian vertikal output non simetris ini dengan cara melepas input (melepas R3), kemudian mengukur tegangan pada outputnya (TP3). Secara normal masing-masing harus terbaca TP1=0V, TP2=2V (atau bukan 0V, sembarang tegangan tergantung dari nilai-nilai komponen lain yang dipakai) dan TP3 akan setengah dari VCC. Dapat juga dengan cara tradisionil dengan menyentuh input dari vertikal dan akan terbaca simpangan tegangan pada outputnya.
Mengacu cara kerja sebuah amplifier (atau op-amp), bila TP1 ada tegangan dan TP2 tidak ada tegangan, maka TP3 akan 0V. Bila TP1 tidak ada tegangan dan TP2 ada tegangan, maka TP3 akan mendekati VCC. Terakhir, bila tegangan TP1 sama dengan tegangan pada TP2, maka tegangan pada TP3 akan separuh dari VCC (kondisi normal).
Dengan tipe IC yang sama, pada skema di atas diberi supply secara simetris (positif, 0/GND, negatif). Hampir semua IC penguat (op-amp) dapat disusun dengan tegangan non simetris atau dengan tegangan simetris, tidak terbatas pada penguat audio saja. Kelebihan dari sistem simetris ini adalah lebih ringkas, tetapi lebih kompleks dalam hal pemrosesan sinyal gigi gergajinya. Sebelum sinyal dikuatkan, sinyal vertikal harus diproses dan dipisahkan antara pulsa positif (VA) dan negatifnya (VB) terlebih dahulu oleh IC jungle/osilator baru dikuatkan oleh penguat vertikal.
Secara normalnya, output (TP3) akan terukur 0VDC (tapi akan terbaca sekitar VCC bila diukur dengan AC volt) dan tegangan TP1 sama dengan tegangan pada TP2. Bila TP1 ada tegangan, TP2 tidak ada tegangan, maka output akan terbaca tegangan positif (menunjuk nilai tertentu ke arah positif), begitu juga sebaliknya, menuju ke negatif bila TP2 ada tegangan dan TP1 tidak ada tegangan.
Ketidak simetrisan input dan tegangan supply dapat menyebabkan tidak linearnya penguat vertikal jenis simetris yang dapat terlihat jelas dari gambar yang berkerut atas atau berkerut bawah saja. Begitu juga jika yoke vertikal mengalami kerusakan (non simetris, misalnya salah satu sisinya berubah nilainya).
Bila penguat vertikal bersistem simetris digunakan untuk menguatkan sinyal vertikal dari IC jungle yang tidak dilengkapi dengan output simetris (misalnya TDA8841) maka rangkaian konverter harus diperlukan. Fungsi rangkaian konverter ini digunakan untuk mensimetriskan keluaran pulsa vertikal. Rangkaian dimaksud dapat ditemukan pada TV Polytron dan TV Sony. Umumnya menggunakan IC op-amp (JRC4558 atau yang lain) sebelum diumpankan ke penguat vertikal yang simetris.
-bersambung-BLOK 8 VERTICAL OUTPUT
KERUSAKAN-KERUSAKAN DAN TIPS-TIPS PERBAIKAN BLOK VERTIKAL OUTPUT
1. Garis horisontal (mendatar)
Kerusakan ini disebabkan karena sinyal vertikal tidak masuk ke yoke, mungkin dikarenakan gagalnya output vertikal. cek tegangan supply penguat vertikal, cek komponen-komponen disepanjang jalur output vertikal dari IC jungle/osilator. Bila output vertikal dari osilator ada dan tegangan supply amplifier vertikal ada, cek apakah tegangan pada output vertikal ada dengan voltmeter AC. Secara normalnya, tegangan output pada amplifier vertikal non simetris akan terbaca setengah dari VCC secara DC. Dan terbaca 0VDC bila pada penguat simetris. Bila kerusakan bukan pada blok penguat vertikal melainkan pada blok jungle-nya, cek v-ramp dan v-iref (baca datasheet IC yang dipakai).
Kerusakan ini disebabkan karena sinyal vertikal tidak masuk ke yoke, mungkin dikarenakan gagalnya output vertikal. cek tegangan supply penguat vertikal, cek komponen-komponen disepanjang jalur output vertikal dari IC jungle/osilator. Bila output vertikal dari osilator ada dan tegangan supply amplifier vertikal ada, cek apakah tegangan pada output vertikal ada dengan voltmeter AC. Secara normalnya, tegangan output pada amplifier vertikal non simetris akan terbaca setengah dari VCC secara DC. Dan terbaca 0VDC bila pada penguat simetris. Bila kerusakan bukan pada blok penguat vertikal melainkan pada blok jungle-nya, cek v-ramp dan v-iref (baca datasheet IC yang dipakai).
2. Kurang penuh atau terlalu penuh
Cek setelan v-size, cek apakah yoke yang terpasang cocok impedansinya atau sudah berubah impedansinya, cek tegangan supply (bila terlalu tinggi maka gambar akan memendek, begitu sebaliknya bila tegangan supply turun). Cek elko-elko diseputar penguat vertikal, kalau perlu direboisasi ulang meski kelihatan bagus, terlebih pada elko dan resistor-resistor vertikal feedback (feedback, bagian sistem penguat yang mengumpan balik sinyal dari output ke bagian inputnya, umumnya terdiri dari jaringan resistor dan kapasitor, RC). Bila disertai dengan gambar yang tidak linear, cek setelan V-LINE.
Cek setelan v-size, cek apakah yoke yang terpasang cocok impedansinya atau sudah berubah impedansinya, cek tegangan supply (bila terlalu tinggi maka gambar akan memendek, begitu sebaliknya bila tegangan supply turun). Cek elko-elko diseputar penguat vertikal, kalau perlu direboisasi ulang meski kelihatan bagus, terlebih pada elko dan resistor-resistor vertikal feedback (feedback, bagian sistem penguat yang mengumpan balik sinyal dari output ke bagian inputnya, umumnya terdiri dari jaringan resistor dan kapasitor, RC). Bila disertai dengan gambar yang tidak linear, cek setelan V-LINE.
3. Gambar scrolling/bergulung ke atas/bawah
Cek format sistem warna apakah PAL/NTSC. Cek blok osilator vertikal. bila kadang-kadang dapat ‘berhenti’ sendiri, cek komponen-komponen disepanjang vertical feedback dan sinkronisasi vertikal. Pada beberapa tipe IC penguat vertikal yang dilengkapi dengan switch mode frekuensi vertikal (misalnya TA8445, LA7838) umumnya kerusakan terjadi pada IC itu sendiri.
Cek format sistem warna apakah PAL/NTSC. Cek blok osilator vertikal. bila kadang-kadang dapat ‘berhenti’ sendiri, cek komponen-komponen disepanjang vertical feedback dan sinkronisasi vertikal. Pada beberapa tipe IC penguat vertikal yang dilengkapi dengan switch mode frekuensi vertikal (misalnya TA8445, LA7838) umumnya kerusakan terjadi pada IC itu sendiri.
4. Tinggi/gambar tidak linear, atau disertai dengan melipatnya gambar pada posisi atas/bawah.
Yang dimaksud tidak linear adalah gambar yang ditampilkan tidak seragam tingginya dari atas sampai bawah. Misalnya sedang menampilkan ngambar kotak-kotak (grid), maka tinggi kotak yang ditampilkan tidak seragam/sama (katakan saja panjang kepala tidak proporsional). Cek setelan V-LINE dan V-SIZE, cek tegangan supply penguat vertikal, cek dioda pump-out, cek juga elko-elko diseputar IC vertikal terutama elko pump-out dan elko output vertikal. V-RAMP dan V-FEEDBACK juga dapat menyebabkan kerusakan ini. Pada penguat jenis simetris, cek tegangan output kedua V-Drive, harus seimbang.
Yang dimaksud tidak linear adalah gambar yang ditampilkan tidak seragam tingginya dari atas sampai bawah. Misalnya sedang menampilkan ngambar kotak-kotak (grid), maka tinggi kotak yang ditampilkan tidak seragam/sama (katakan saja panjang kepala tidak proporsional). Cek setelan V-LINE dan V-SIZE, cek tegangan supply penguat vertikal, cek dioda pump-out, cek juga elko-elko diseputar IC vertikal terutama elko pump-out dan elko output vertikal. V-RAMP dan V-FEEDBACK juga dapat menyebabkan kerusakan ini. Pada penguat jenis simetris, cek tegangan output kedua V-Drive, harus seimbang.
5. Gambar terbalik
Bila gambar yang ditampilkan terbalik, balik saja polaritas kabel yoke vertikalnya.
Bila gambar yang ditampilkan terbalik, balik saja polaritas kabel yoke vertikalnya.
6. Timbul garis-garis dengan posisi tetap atau acak
Selain timbul garis acak, umumnya juga disertai dengan tidak linearnya gambar, disebabkan karena yoke berubah keseimbangannya, atau yoke rusak (gulungan konslet sebagian).
Selain timbul garis acak, umumnya juga disertai dengan tidak linearnya gambar, disebabkan karena yoke berubah keseimbangannya, atau yoke rusak (gulungan konslet sebagian).
7. Gambar seperti gelombang, hanya ditengah layar
Cek apakah yoke vertikal putus/terbakar. Yoke vertikal terdiri dari 2 bagian, bila 1 bagiannya putus/rusak, dapat menyebabkan kerusakan seperti ini.
Cek apakah yoke vertikal putus/terbakar. Yoke vertikal terdiri dari 2 bagian, bila 1 bagiannya putus/rusak, dapat menyebabkan kerusakan seperti ini.
TAMBAHAN
Sinyal gigi gergaji yang dikuatkan olek blok penguat vertikal berfrekuensi antara 40 s/d 400Hz, audible, pilih saja 50Hz, jadi bila output vertikal diberi beban speaker, akan terdengar suara druut. Jadi wajar saja bila dari yoke terdengar suara. Bila sistem grounding dalam TV tidak baik, suara ini kadang dapat mengganggu sistem audio amplifiernya (terdengar pada speaker TV secara halus).
DATA PIN-OUT IC VERTIKAL
DATA-DATA PIN-OUT UTAMA IC VERTIKAL OUTPUT
Catatan :
Catatan :
- Vin=Vertikal input(non-inverted), Vout=Vertikal output, Vfb=Vertikal feedback(inverted inpput)
- Vcc untuk pump-up dapat dilacak melalui diode pum-up dan elko pump up
- Vfb = atau untuk Vin2
- Gnd = atau untuk Vcc (-)
- AN5521 Vin=4, Vout=2, Vcc=7, Gnd=1, Vfb=
- AN5522 Vin=7, Vout=5, Vcc=2, Gnd=4, Vfb=1
- AN5539 Vin= 4, Vout=2, Vcc=6, Gnd=1, Vfb=5
- AN15525 Vin=7, Vout=5, Vcc=2, Gnd=4, Vfb=1
- LA7832 Vin=4, Vout+2, Vcc=6, Gnd=1, Vfb=5
- LA7835 Vin=2, Vout=11, Vcc1=1, Vcc2=7,
- LA7837 Vin=2, Vout=12, Vcc1=1, Vcc2=8, Gnd=11, Vfb=7
- LA7838 = LA7837
- LA7840 Vin=4, Vout=2, Vcc=6, Gnd=1, Vfb=5
- LA7841 = LA7840
- LA7845 = LA7840
- LA7846 Vin=5, Vout=3, Vcc=7, Gnd=2, Vfb=6
- LA7848 VinA=5, VinB=6, Vout=3, Vcc(+)=7, Vcc(-)=2
- LA7876 VinA=5, VinB=6 Vcc(+)=7, Vcc(-)=2
- STV9302 = lihat AN5522
- STV9379 = lIHAT AN5522
- TA8403 Vin=4, Vout=2, Vcc=6, Vcc=6,
- TA8445 Vin=2, Vout=11, Vcc1=1(9v), Vcc2=7(26v), Gnd=10, 50/60=
- TDA1771 Vin=3, Vout=1, Vcc=9. Gnd=5
- TDA4865 Vin=6, Vout=5, Vcc=1, Gnd=4, Vfb=2
- TDA8175 Vin=7, Vout=5, Vcc=2, Vfb=1
- TDA3653 Vin1=1, Vin2=3, Vcc1=9, Vcc2=6, Vou=5, Gnd=4
- TDA8350 VinA=1, VinB=2, VoutA=10, VoutB= , Vcc1=3, Vcc2=9, Ewin=12, Ewout=11
- TDA8351 = lihat tda8357
- TDA8356 = lihat TDA8357
- TDA8357 VinA=1, VinB=2, VoutA=7, VoutB=4, Vcc1=3(12v), Vcc2=6(45v), Gnd=5
- TDA8358 VinA=1, VinB=2, Vcc1=3(12v), Vcc2=9(25v), VoutA=4, VoutB=10, Gnd=6.7, Ewin=5, Ewout=8
- TDA9302 = lihat LA78040
Memahami cara kerja bagian Defleksi Vertikal
1.01 Bagian defleksi vertikal berfungsi untuk menyediakan arus gigi gergaji ke kumparan defleksi vertikal agar garis-garis horisontal yang dihasilkan oleh defleksi horisontal melakukan penyapuan mulai dari bagian atas layar dan bergerak kearah bagian bawah layar. Penyapuan secara vertikal sistim PAL mempunyai frekwensi 50 Hz dan sistim NTSC 60 Hz. Sirkit defleksi vertikal ada beberapa variasai, ini berbeda dengan sirkit defleksi horisontal yang pada semua televisi hampir sama.
Secara garis besar bagian defleksi vertikal terdiri dari :
1.01 Bagian defleksi vertikal berfungsi untuk menyediakan arus gigi gergaji ke kumparan defleksi vertikal agar garis-garis horisontal yang dihasilkan oleh defleksi horisontal melakukan penyapuan mulai dari bagian atas layar dan bergerak kearah bagian bawah layar. Penyapuan secara vertikal sistim PAL mempunyai frekwensi 50 Hz dan sistim NTSC 60 Hz. Sirkit defleksi vertikal ada beberapa variasai, ini berbeda dengan sirkit defleksi horisontal yang pada semua televisi hampir sama.
Secara garis besar bagian defleksi vertikal terdiri dari :
- Vertikal osilator (vertikal countdown)
- Ramp generator
- Penguat vertikal drive
- Penguat vertikal-out
- Pum-up (flyback generator)
- Sirkit umpan balik
- Kumparan defleksi vertikal
1.02 Vertikal Countdown sebagai osilator vertikal. Vertikal count-down mendapat input dari frekwensi horisontal count-down dan membaginya sehingga diperoleh frekwensi vertikal.
Pada bagian ini terdapat sirkit yang dinamakan "vertikal window-counter" yang berfungsi untuk mengatur secara otomatis besarnya frekwensi vertikal. Tanpa ada sinyal video input, osilator vertikal berosilasi pada frekwensi bebas sekitar 45 hingga 55Hz. Jika kemudian pesawat menerima sinyal video sistim PAL, vertikal window-counter akan mengunci osilator vertikal pada frekwensi 50Hz. Dan jika menerima sinyal video sistim NTSC akan otomatis mengunci frekwensi vertikal menjadi 60Hz
Jika karena sesuatu kerusakan sehingga frekwensi tidak dapat terkunci, maka akan meyebabkan :
- Gambar rolling keatas jika frekwensi lebih rendah
- Gambar rolling kebawah jika frekwensi lebih tinggi.
1.03 Ramp-generator – Pulsa vertikal dari osilator masih berbentuk kotak, ramp-generator berfungsi untuk mengubah bentuk sinyal kotak menjadi bentuk gigi gergaji. Bentuk sinyal gigi gergaji ditentukan oleh nilai filter resistor-kapasitor yang terdapat pada bagian ini.
Sirkit vertikal count-down dan sirkit ramp-generator umumnya ada didalam IC jungel. Tetapi ada sirkit tertentu dimana ramp generator ada didalam IC vertikal-out, misal pesawat yang menggunakan TA8690 dan TA8445.
1.04 Penguat Vertikal Drive - berfungsi untuk memperkuat sinyal vertikal sebelum diumpankan ke bagian penguat vertikal-output. sikit umumnya menadi satu dengan penguat power vertikal out.
1.05 Penguat power Vertikal- Out - Sinyal vertikal gigi gergaji diperkuat oleh bagian ini agar mampu menyediakan power arus gigi gergaji ke kumparan defleksi vertikal. Prinsisp kerja penguat vertikal-out tidak berbeda jauh dengan penguat power-audio
1.06 Pump Up (flyback generator) - Sinar elektron melakukan penyapuan secara vertikal dari bagian atas layar ke bagian bawah. Untuk melakukan penyapuan ulang selanjutnya maka sinar elektron harus kembali dengan cara yang cepat ke bagian atas layer. Untuk melakukan hal ini diperlukan pulsa yang lebih kuat tetapi hanya sesaat saja yang dinamakan pulsa vertikal-retrace, dimana untuk membentuk pulsa ini dibutuhkan tegangan suply yang lebih tinggi pada bagian penguat vertikal-out.
Saat melakukan penyapuan-vertikal dari bagian atas layar ke bagian bawah layar sirkit vertikal-out umumnya membutuhkan tegangan suply sekitar 25v. Dan pada saat vertikal-retrace atau kembali dari bagian bawah ke bagian atas layar dengan cepat membutuhkan tegangan suply yang lebih besar yaitu sekitar 50v. Sirkit vertikal pump-up ada didalam IC vertikal-out dan berfungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi sesaat pada saat vertikal-retrace dan membutuhkan komponen eksternal yang terdiri dari sebuah diode dan sebuah elko.
Sirkit vertikal-drive, pump-up dan penguat vertikal-out umumnya menjadi satu kemasan dalam IC vertikal-out.
Ada beberapa jenis IC vertikal-out yang tidak menggunakan sirkit pump-up. Sebagai penggantinya bagian vertikal-out membutuhkan 2 macam suply Vcc, yaitu suply tegangan rendah dan suply tegangan tinggi.
1.07 Umpan balik (feedback) - Pengaruh panas menyebakan karakteristik komponen sedikit berubah. Oleh karena itu untuk memperoleh bentuk gigi gergaji yang linear dan stabil digunakan sirkit umpan-balik dari keluaran vertikal-out ke bagian ramp-generator.
Ada 2 macam jalur sirkit umpan balik, yaitu
- Umpan balik dc – merupakan umpan balik tegangan dc. Jika jalur umpan balik ini putus maka akan menyebabkan defleksi vertikal tidak kerja
- Umpan balik ac – merupakan umpan balik pulsa-pulsa sinyal ac. Jika jalur umpan balik ini putus maka akan menyebabkan raster vertikal tidak linear atau melipat.
1.08 Kumparan defleksi vertikal - Berbeda dengan kumparan defleksi horisontal, kumparan defleksi vertikal digulung pada sebuah intiferit. Terdiri dari 2 buah kumparan yang dipasang pada kiri kanan leher tabung gambar dan umumnya disambung secara parallel.
1.09 Macam-macam konfigurasi IC vertikal out.
- Kopel ac – huhungan dari bagian output ke kumparan def yoke disambung secara langsung.
- Kopel dc – hubungan dari bagian output ke kumparan def yoke melalui sebuah kapasitor elko (biasanya bernilai 1000u/35v). Konfigurasi ini membutuhkan 2 macam tegangan (tegangan miror plus-minus).
- Kopel dc menggunakan input deferensial – menggunakan 2 buah input driver dari IC jungel.
vertikal drive dong penjelasan lengapnya,,,,,,terimakasih........
BalasHapusMakasih bagi2 ilmunya.....
BalasHapus